mencari setitik cahaya

Selasa, 19 Januari 2010

" perjalanan yang terhenti...."


Setapak demi setapak langkah kakiku menapak, menit demi menit waktu yang kulalui, hingga rembulan mengintip dari awan gelap seakan takut akan wajahku yang muram bagaikan mendung disiang hari yang penuh dengan kilatan petir menyambar sebatang dahan pohon rindang ditepi jalan depan rumahku.
Ku duduk dipinggiran rumah yang dikelilingi susunan batang kayu tak beraturan setelah ku lelah menghitung langkah kedua kakiku yang kaku. Termenung duduk menatap atap bumi yang sedang bermuram, gelap tanpa titik-titik putih yang bersinar seperti lampu-lampu jalan yang menerangi hati ini. berpikir dan menghayal yang tidak mungkin dapat ku gapai.
Ku rebahkan punggungku disandaran kayu yang telah lapuk dimakan usia, hingga kakiku lurus bagaikan anak panah yang siap lepas dari busurnya. hingga dapat kurasakan aliran darah yang mengalir setelah terbendung oleh ketegangan. sambil melanjutkan menatap awan gelapku yang diiringi suara gelegar petir yang meyala membelah bumi. Ber alasakan kayu rapuh dan beratapkan sambaran petir ku termenung memikirkan rasa yang ada untuk hidupku.
Kemana harus kucari hidupku untuk penuhi rasa, dan sampai kapan pula harus kuarungi jalan untuk dapatkan rasa ? 
haruskah kuberhenti untuk diam dan hanya bersandar pada masa yang menegangkan tanpa untuk melanjutkan perjalanan ...? 

by Andre Gozhonk

Tidak ada komentar:

Posting Komentar